Selain barang-barang bekas tersebut, Korut juga dikabarkan mengirimkan cacing parasit ke Korsel. Cacing parasit ini diduga dimaksudkan untuk mencemari tanah pertanian di wilayah Korsel. Hal ini menimbulkan keprihatinan akan kemungkinan penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh cacing parasit tersebut.
Menurut para analis, tindakan Korut ini dapat dipandang sebagai upaya untuk merusak ekonomi dan ketahanan pangan Korsel. Tanah berisi jejak kotoran manusia dan parasit yang dikirimkan oleh Korut diduga dimaksudkan untuk mengganggu produksi pertanian di Korsel. Penggunaan tanah sebagai pengganti pupuk kimia juga menciptakan kekhawatiran akan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Konflik antara Korut dan Korsel telah mencapai tingkat ketegangan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Tindakan provokatif seperti pengiriman barang bekas dan cacing parasit hanya memperburuk situasi dan memperdalam kesenjangan antara kedua negara. Upaya diplomasi dan mediasi internasional menjadi semakin penting guna meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi konflik yang dapat membahayakan perdamaian di Semenanjung Korea.