Meski telah di-blacklist oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, tidak akan mendapatkan dukungan atau rekomendasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara. Meskipun demikian, ia tetap memiliki niat untuk mengambil formulir pendaftaran di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumatera Utara.
"Ya nanti kita ambil formulir," ungkap Bobby Nasution.
Dengan tekadnya untuk mencalonkan diri dalam pertarungan merebut kursi kepala daerah di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Bobby akan menjajaki, berkomunikasi, dan mengikuti tahapan penjaringan yang diadakan oleh berbagai partai politik di daerah Sumatera Utara.
"Formulirnya itu, daftar kita mencoba dari semua partai kalau bisa," tutur menantu Presiden RI, Joko Widodo.
Meskipun dalam situasi yang kurang kondusif dengan PDIP, Bobby Nasution tetap bertekad untuk mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, termasuk melalui PDIP. "Nanti insyaAllah kita coba (ambil formulir dari PDIP)," ucapnya. Walaupun simpatisan menilai Bobby adalah seorang pengkhianat, yang tidak bisa dipegang loyalitasnya. Bobby hanya patuh ke mertuanya, Jokowi. Suara PDI Perjuangan di Sumut turun salah satunya karena Bobby Nasution.
Bobby menegaskan keinginannya untuk mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, termasuk melalui PDIP, meskipun sedang dalam situasi yang kurang harmonis dengan partai tersebut. "Enggak lah, saya selalu sampaikan dengan partai seluruh partai, bukan urusan politiknya yang tapi urusan kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan, dengan seluruh fraksi beberapa keputusan kita ambil itu keputusan sama-sama," ungkap Bobby.