Jumat, 23 Februari 2018, beredar hasil survei lembaga Alvara Research Center yang menunjukkan elektabilitas Joko Widodo mengungguli Prabowo jika pilpres dilaksanakan hari ini.
"Jokowi akan memperoleh suara terbanyak. Elektabilitas Jokowi sebesar 46,1 persen diikuti Prabowo 26,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,2 persen, dan Gatot Nurmantyo 1,4 persen," kata Pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali, di Jakarta (Sumber: CNNIndonesia.com).
Tidak ada ada yang salah dengan angka-angka yang dirilis oleh Alvara. Hanya saja, nama Alvara mengingatkan pada hasil survei yang dirilis di Restoran Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta, Senin pada 29 November 2013.
Ketika itu Alvara menyebut tingkat popularitas Aburizal Bakrie alias Ical AKA ARB jauh di atas Jokowi dan Prabowo.
Dirilis juga oleh Alvara tentang Ical yang dinyatakan sebagai capres paling melekat di benar responden. Menurut Alvara, angka top of mind Ical sebesar 33,5 persen mengalahkan raihan Jokowi yang disebut 26,4 persen responden dan Prabowo yang hanya 10,0 persen.
Tetapi, ketika membaca lebih jauh survei Alvara yang salah satunya dipublikasikan oleh Detik.com. Ternyata, tingkat popularitas Ical bukan hanya di atas Jokowi dan Prabowo, tetapi juga jauh mengungguli Rhoma Irama yang hanya dikenali oleh 20,8 persen responden.
Berikut hasil Alvara yang yang dipublikasikan oleh Detik.com
1. Ical: 78,4 %
2. Jokowi: 76,0 %
3. Prabowo: 66,3 %
4. Wiranto: 62,5 %
5. Megawati: 62,4 %
6. Jusuf Kalla: 52,4 %
7. Dahlan Iskan: 36,3 %
8. Surya Paloh: 32,7 %
9. Hatta Radjasa: 28,9 %
10. Mahfud MD: 24,1 %
11. Rhoma Irama: 20,8 %
12. Marzuki Alie: 10,6 %
13. Lainnya: 49,3 %
Ada yang percaya jika Surya Paloh jauh lebih dikenal ketimbang Rhoma?
Sebenarnya tidak ada masalah dengan rilis-rilis survei yang ngaco binti ngawur. Sebab, perlahan publik pun akan menyadari jika sebagian dari lembaga survei sudah tertangkap tangan diduga sebagai tim pemenangan kampanye. Dan, sebagai tim pemenangan kampanye adalah hak dari lembaga survei untuk mendongkrak tingkat keterpilihan kliennya.
Karenanya, biarkan saja survei Median yang menyebut SBY dipilih oleh 20 persen respondennya, meskipun nama mantan presiden RI keenam tersebut tidak masuk ke dalam daftar nama calon presiden yang diajukan Median kepada respondennya.