Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), digantikan dalam reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Prabowo. Meskipun alasan spesifik penggantian Satryo belum diungkapkan secara resmi, kebijakan reshuffle ini menunjukkan keseriusan Presiden Prabowo dalam menjaga kinerja pemerintahan dan akuntabilitas para pembantunya.
Satryo, yang sebelumnya merupakan tokoh terkemuka di dunia akademik dan teknologi, dinilai telah memberikan kontribusi yang signifikan selama masa jabatannya. Namun, sesuai dengan prinsip pemerintahan yang terus beradaptasi dengan dinamika perubahan, keputusan reshuffle ini diambil dengan harapan dapat membawa perbaikan dan peningkatan dalam kinerja kementerian.
Muzani juga menegaskan bahwa keputusan reshuffle ini bertujuan untuk memperkuat pemerintahan Prabowo agar dapat lebih efektif dan produktif dalam mengimplementasikan program-program strategis. Reshuffle, menurutnya, bukanlah hal yang mengejutkan dalam dunia politik, karena evaluasi dan penyesuaian adalah bagian dari dinamika pemerintahan yang sehat.
"Tujuan akhir dari reshuffle adalah untuk memastikan bahwa setiap menteri dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia," kata Muzani.