Sudrajat bukanlah Emil, Demiz, ataupun Demul. Purnawirawan perpangkat Mayjen ini terjun ke dalam kancah persaingan dengan penuh "kepolosan". Sebelum namanya disebut secagai jagoan Gerindra, nama Sudrajat nyaris tidak terdengar. Tetapi, justru di sinilah keuntungan Sudrajat.
Dengan popularitas Sudrajat pastinya akan terus meningkat seiring dengan waktu sosialisasi dan kampanye. Seharusnya dengan "kepolosannya" itu meningkatnya popularitas akan diikuti dengan menanjaknya tingkat elektabilitas.
Pertanyaannya, seberapa "poloskah" Sudrajat? Inilah yang belum diketahui oleh calon pemilih.