Selain itu, keputusan pemerintah Inggris ini juga menimbulkan kekhawatiran akan memperpanjang konflik di Timur Tengah. Dengan memperkuat pasokan senjata ke salah satu pihak konflik, keputusan ini dianggap dapat memperbesar ketegangan dan mempersulit upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Beberapa negara lain, termasuk beberapa negara Uni Eropa, telah memberlakukan embargo senjata terhadap Israel sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina. Keputusan Inggris untuk tetap mengirim senjata ke Israel, meskipun tewasnya warga Palestina di Gaza, jelas berseberangan dengan kebijakan yang diambil oleh negara-negara lain.
Meskipun demikian, pemerintah Inggris tetap kukuh dengan keputusannya. Mereka berargumen bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan segala aspek, termasuk kepentingan keamanan regional. Inggris juga menegaskan bahwa keputusan ini tidaklah harus diartikan sebagai dukungan terhadap tindakan agresif Israel, melainkan sebagai bagian dari kebijakan luar negeri yang lebih luas.
Terkait hal ini, Inggris juga menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya perdamaian di Timur Tengah. Mereka mengklaim bahwa keputusan ini dapat membantu mereka mempertahankan akses ke berbagai aktor di kawasan tersebut, termasuk pihak Israel.