Dalam keterlibatannya dalam merumuskan the style of Jokowi leadership, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa rekam jejak hubungan politik antara PDIP dan Jokowi menjadi salah satu fokus penelitiannya. Menurutnya, ini adalah waktunya untuk merumuskan alasan kenapa elit PDIP masih merasa dibodohi oleh Jokowi, serta memahami efek dari relasi tersebut terhadap politik Indonesia secara keseluruhan.
Pemilu 2024 menjadi batu loncatan penting bagi Hasto Kristiyanto untuk menggali lebih dalam tentang dinamika hubungan politik antara PDIP dan Jokowi. Dengan kajian mendalam terhadap the style of Jokowi leadership, Hasto Kristiyanto berharap untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang hubungan politik yang terjalin antara PDIP dan Presiden Joko Widodo.
Meneliti tentang the style of Jokowi leadership memperlihatkan bahwa ambisi politik Jokowi memiliki tiga sudut inti, yaitu populisme, feodalisme, dan Machiavellianism. Hal ini mengindikasikan bahwa pentingnya memahami motivasi politik seorang pemimpin dalam konteks hubungan politik dengan partai politik yang mendukungnya, seperti PDIP.
Dari sudut pandang politik strategis, ideologi, dan perlembagaan partai, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa penelitiannya menyoroti pentingnya pemahaman holistik terhadap kepemimpinan Jokowi dan hubungannya dengan partai politik. Hal ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kekecewaan elit PDIP terhadap hubungan politik dengan Jokowi memengaruhi dinamika politik di Indonesia.