“Dualisme kepengurusan ini akan menghambat konsolidasi partai menghadapi verifikasi parpol, serta kerja-kerja politik menghadapi Pilkada,” ujar Arif kepada wartawan (21/01).
Arif menambahkan bahwa konsolidasi menjadi sangat penting karena Partai Hanura menghadapi pemilu 2019 mendatang. Dirinya khawatir bilamana Partai Hanura tidak lolos karena saat ini pun proses verifikasi partai oleh KPU masih berlangsung.
Arif menguatkan bahwa kehadiran Wiranto dalam penyelesaian konflik ini snagat penting. Hal ini karena Wiranto memiliki legitimasi politik sebagai pendiri partai Hanura.
“Wiranto sebagai pendiri memiliki legitimasi politik untuk menengahi konflik ini, mengelola perbedaan kepentingan sekaligus menjadi tokoh untuk menjadi titik temu,” ujar Arif.