Spekulasi tersebut kemudian berkembang menjadi tudiuhan-tuduhan Gatot, terutama yang menyangkut kelompok Islam radikal. Bersamaan dengan itu, tudingan yang menyebut Gatot sebagai tokoh yang berada di balik aksi-aksi ormas radikal pun semakin menguat.
Sejak awal beredarnya pemberitaan mengenai dicegahnya Gatot Nurmantyo ke AS sudah terbilang teramat sangat ganjil. Bagaimana tidak ganjil kalau penangkalan yang dlakukan terhadap Gatot begitu dramatis.
Pada Sabtu 21 Oktober, Gatot beserta delegasinya siap berangkat dengan menggunakan maskapai Emirates. Tetapi, beberapa saat sebelum keberangkatan, datang pemberitahuan dari maskapai bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS.
Hajatan besar yang digear oleh Angkatan Bersenjata AS itu pastinya sudah dimatangkan jauh hari sebelum hari pelaksanaan. Demikian juga dengan para undangan yang pastnya sudah melewati sekian tahap proses penyaringan.