Akses Politik Rakyat Biasa Kian Sulit
Tak bisa dimungkiri, modal politik dan akses kekuasaan menjadi pembeda besar. Kandidat dari keluarga pejabat punya jejaring, dana, dan popularitas yang jauh di atas rata-rata. Sementara kandidat dari kalangan akar rumput kerap terganjal birokrasi dan kekurangan dukungan.
“Demokrasi kehilangan semangat dasarnya: memberi ruang bagi semua orang untuk bersuara dan berkompetisi secara adil,” tambah Alfiandra.
Netralitas Aparat dan Media Daerah Juga Dipertanyakan
Ketika kandidat berasal dari keluarga penguasa, kekhawatiran muncul soal netralitas aparat, termasuk ASN, dan media lokal. Tak jarang media enggan mengkritik atau mengungkap dugaan pelanggaran karena relasi kekuasaan yang rumit.
“Situasi ini menumbuhkan ketakutan dan apatisme. Warga enggan berpartisipasi karena merasa semua sudah diatur,” kata Alfiandra.