Bank Dunia dan IMF telah memperingatkan bahwa kebijakan proteksionis seperti ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan ketidakpastian bagi para pelaku bisnis.
Persaingan dagang antara AS dan China tampaknya akan terus berlanjut dengan semakin ketatnya kebijakan tarif impor. Dengan ancaman pembalasan dari China, situasi ini berpotensi memicu eskalasi konflik dagang yang lebih besar. Dunia kini menantikan langkah konkret yang akan diambil oleh Beijing dalam merespons kebijakan AS. Jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan, perang dagang jilid baru mungkin akan terjadi, yang akan berimbas tidak hanya pada AS dan China, tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan.