Kasus ini telah menarik perhatian Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbi. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur partai. Elva menegaskan bahwa partai tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun. Pihaknya juga memberikan dukungan penuh kepada proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, juga meminta korban melaporkan ke polisi dan memberikan apresiasi atas keberaniannya dalam melaporkan dan mengungkap peristiwa ini. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari.
Kasus ini tidak hanya memengaruhi karier politik Anthony Norman Lianto, tetapi juga menciptakan dampak yang mendalam bagi perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual. Penegakan hukuman yang tegas terhadap pelaku, serta perlindungan dan dukungan kepada korban, adalah hal yang diharapkan sebagai langkah awal menuju masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua.
Kasus ini juga memberikan pelajaran bahwa bersikap adil dan mengutamakan keadilan bagi setiap individu harus menjadi prinsip dasar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, terutama bagi seorang pemimpin. Kepedulian dan empati terhadap korban juga merupakan hal yang sangat penting dalam menangani kasus-kasus pelecehan seksual, demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.