Pada Pileg 2024, Norman mencoba peruntungannya dengan maju sebagai caleg DPRD Jakarta dari dapil Jakarta 10. Namun, dia hanya berhasil mendapatkan suara sebanyak 9.500 atau berada di urutan kedua di antara rekan separtainya, sehingga gagal memperoleh kursi di DPRD Provinsi Jakarta. Tak lama setelahnya, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat setelah kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya terungkap.
Kasus ini telah menarik perhatian Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbi. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur partai. Elva menegaskan bahwa partai tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun. Pihaknya juga memberikan dukungan penuh kepada proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, juga meminta korban melaporkan ke polisi dan memberikan apresiasi atas keberaniannya dalam melaporkan dan mengungkap peristiwa ini. Mereka juga berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari.