Dalam suasana politik yang diwarnai oleh ketegangan dan rivalitas, Anies juga berpesan bahwa cara berpolitik yang benar tidak selalu harus dengan cara keras. Dia menekankan pentingnya saling menghormati dan tidak saling mencibir. Pesan ini dapat dianggap sebagai bentuk pandangan politik yang ingin ditunjukkan Anies dalam menjalani peran politiknya ke depan.
Dengan sikapnya yang konsisten untuk berada di luar pemerintahan, Anies Baswedan ingin menunjukkan bahwa keputusannya tidak semata-mata karena kekalahan dalam Pilpres 2024, tetapi juga merupakan wujud dari komitmen politiknya. Dengan pemikiran ini, Anies juga ingin menunjukkan bahwa keberadaannya di luar kabinet dapat menjadi wadah untuk terus menggaungkan narasi perubahan yang menjadi fokus utama dalam perjalanannya di dunia politik.
Dengan demikian, sikap politik Anies Baswedan yang konsisten untuk tetap berada di luar kabinet dapat disimpulkan sebagai ekspresi dari prinsip kepatuhannya terhadap pakem yang diyakininya sebagai dasar moral dalam menyikapi kekalahan dalam proses pemilihan umum. Dengan pesan-pesan yang diungkapkan, Anies juga ingin menegaskan bahwa politik yang benar adalah yang dijalani dengan sikap hormat dan tidak saling mencibir, sebagai langkah menuju arah politik yang lebih dewasa.
Dengan demikian, sikap konsisten Anies Baswedan untuk berada di luar kabinet bukanlah sekadar ekpresi kekalahan, tetapi juga merupakan pesan dan tindakan dalam menghadapi keputusan politik penting. Dengan keputusan ini, Anies ingin menegaskan bahwa politik juga harus dijalani dengan sikap hormat dan kesantunan, sebagai bentuk komitmen terhadap kesinambungan dari perjuangan perubahan yang digaungkannya.