Karena itu, mereka lebih sering terlihat menyendiri atau terlarut dalam dunia imajinasi mereka. Bahkan ketika belajar, mereka cenderung hanya tertarik pada satu bidang tertentu saja dan mengabaikan pelajaran lain.
Kepekaan sensorik ini membuat proses komunikasi dan interaksi sosial menjadi lebih kompleks. Sehingga, pendekatan yang tepat harus mempertimbangkan aspek sensorik ini, bukan hanya aspek verbal dan perilaku.
Kenali Sejak Dini, Tindakan Tepat Membuka Harapan Lebih Besar
Mengenali tanda-tanda autisme sejak dini memberikan peluang besar untuk intervensi yang efektif. Semakin cepat ASD terdeteksi, semakin tinggi kemungkinan anak dapat berkembang dengan dukungan yang tepat.
Intervensi ini bisa meliputi terapi perilaku, terapi bicara, terapi okupasi, dan dukungan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Namun, semuanya harus dimulai dari kesadaran dan pemahaman orang tua, guru, serta masyarakat luas tentang kondisi ini.
Dr. Adriana menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan agar anak dengan ASD tidak dipandang sebagai “bermasalah”, melainkan sebagai individu dengan potensi unik yang membutuhkan pemahaman lebih dalam.