Tampang.com | Aksi tawuran yang melibatkan siswa sekolah dasar di Depok kembali memunculkan keprihatinan mendalam, kali ini datang dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi. Kak Seto, begitu ia akrab disapa, menilai bahwa peristiwa tawuran tersebut bukan hanya soal kekerasan antarsiswa, tetapi merupakan cerminan dari gagalnya sistem pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman dan mendukung perkembangan anak.
Kak Seto Soroti Sistem Pendidikan yang Tidak Ramah Anak
Kak Seto menegaskan bahwa aksi tawuran ini harus menjadi alarm keras bagi sistem pendidikan yang ada saat ini. "Ada sesuatu yang keliru di dalam dunia pendidikan kita. Ini bukan sekadar kekerasan antarsiswa, tetapi juga menunjukkan bahwa sekolah dan rumah tidak lagi menjadi tempat yang aman untuk tumbuh," ujarnya dalam percakapan dengan Kompas.com pada Selasa (13/5/2025).
Menurut Kak Seto, tindakan kekerasan seperti tawuran dapat muncul akibat anak-anak yang merasa frustrasi dan kehilangan arah. Ketika mereka tidak memiliki ruang untuk berekspresi atau mendapatkan perhatian yang cukup dari lingkungan sekitar, mereka mencari pelarian, salah satunya dalam bentuk tawuran. "Anak-anak yang mendapat tekanan cenderung memilih antara melawan atau kabur, misalnya dengan terlibat tawuran atau aktivitas berbahaya lainnya," jelasnya.