Pembukaan yang kuat akan memberi kesan pertama yang positif dan membuat pendengar fokus pada apa yang akan disampaikan selanjutnya.
Isi yang Terstruktur dan Mudah Dipahami
Setelah pendengar tertarik, saatnya masuk ke isi speech. Bagian ini adalah inti dari pesan yang ingin disampaikan. Agar mudah dipahami dan tidak membosankan, isi harus terstruktur dengan baik, mengalir secara logis dari satu poin ke poin berikutnya. Pecah informasi kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dicerna.
Poin-Poin Utama yang Jelas: Setiap speech harus punya beberapa poin utama yang ingin ditekankan. Batasi jumlah poin agar tidak terlalu banyak dan mudah diingat oleh pendengar. Misalnya, tiga sampai lima poin sudah cukup.
- Penjelasan dan Bukti: Kembangkan setiap poin utama dengan penjelasan yang rinci, didukung oleh data, fakta, contoh konkret, atau cerita relevan. Hindari hanya menyebutkan poin tanpa elaborasi.
- Transisi yang Halus: Gunakan frasa transisi (misalnya, "Selanjutnya...", "Selain itu...", "Tidak hanya itu, namun...", "Sebagai contoh...") untuk menghubungkan antar paragraf atau antar poin. Ini membuat speech terdengar lancar dan koheren.
- Penggunaan Bahasa yang Tepat: Pilih kosakata yang sesuai dengan audiens dan konteks formal. Hindari jargon yang tidak umum, namun tetap tampilkan otoritas dan pengetahuan terhadap topik. Gunakan kalimat efektif dan ringkas.
- Alur Logis: Susun poin-poin secara logis. Misalnya, dari masalah ke solusi, dari sebab ke akibat, atau dari masa lalu ke masa depan.