Tampang.com | Pemerintah terus berinovasi dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat, salah satunya dengan memperkenalkan Sekolah Rakyat. Program ini hadir dengan sistem kurikulum multi-entry dan multi-exit, yang memungkinkan siswa untuk memulai pendidikan kapan saja tanpa harus menunggu tahun ajaran baru.
Kurikulum Fleksibel: Belajar Tanpa Batasan Waktu
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kurikulum yang diterapkan dalam Sekolah Rakyat akan bersifat lebih fleksibel.
"Anak-anak tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama. Mereka bisa masuk secara bergelombang, tidak harus bersamaan," ujarnya.
Dengan sistem ini, begitu siswa diterima, mereka akan diasramakan dan langsung bisa memulai pembelajaran tanpa harus mengikuti jadwal sekolah formal.
Kurikulum Tailor-Made: Sesuai dengan Kebutuhan Siswa
Sekolah Rakyat menggunakan kurikulum khusus yang disebut kurikulum tailor-made, yaitu kurikulum yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
"Sekolah ini tetap formal, tetapi dengan kurikulum tersendiri yang lebih menyesuaikan kebutuhan siswa," tambah Abdul Mu’ti.
Kurikulum ini dirancang agar siswa bisa mendapatkan pendidikan yang lebih relevan dengan kehidupan mereka, baik dalam aspek akademik maupun keterampilan praktis.
Siapa yang Akan Mengajar di Sekolah Rakyat?
Pemerintah masih membahas sumber tenaga pengajar yang akan mengajar di Sekolah Rakyat. Ada dua opsi utama yang sedang dipertimbangkan:
-
Asisten Mengajar di Satuan Pendidikan (ASM)
-
Lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)