Rumah Walewangko juga memiliki ruang tengah yang disebut sebagai "moulim" yang merupakan tempat untuk berkumpul atau melakukan kegiatan adat. Di bagian tengah rumah terdapat "wotas" atau bak ukur yang dibuat dari kayu. Wotas ini digunakan untuk memasak dan menjadi penghangat ruangan. Selain itu, ruangan-ruangan di Rumah Walewangko dibagi berdasarkan fungsi masing-masing, seperti ruang tidur, dapur, dan ruang untuk menyimpan hasil panen.
Keberadaan Rumah Walewangko bukan hanya sebagai bangunan fisik semata, melainkan juga memiliki makna dan fungsi dalam kehidupan masyarakat suku Minahasa. Rumah adat ini menjadi tempat untuk menjaga identitas budaya serta sebagai tempat pelaksanaan berbagai aktivitas adat dan keagamaan. Selain itu, Rumah Walewangko juga menjadi tempat penting dalam upacara-upacara adat dan perayaan seperti perkawinan dan pertemuan suku.
Pentingnya Rumah Walewangko sebagai bagian dari warisan budaya suku Minahasa membuat sejumlah upaya untuk melestarikannya. Pihak-pihak terkait dan masyarakat secara aktif melakukan pemeliharaan dan pelestarian Rumah Walewangko sebagai warisan budaya yang sangat bernilai. Begitu pentingnya Rumah Walewangko dalam kehidupan masyarakat suku Minahasa membuatnya menjadi sebuah penanda kekuatan budaya yang tak ternilai harganya.
