Mendengar kata rabies saja sudah bikin merinding. Penyakit ini, yang sering dikenal juga dengan "anjing gila", bukan cuma mitos atau cerita seram, tapi ancaman nyata yang bisa berujung fatal. Rabies ini menyerang otak dan sistem saraf, dan kalau sudah menunjukkan gejala, hampir pasti tidak ada harapan lagi. Ini bukan penyakit yang bisa disepelekan, karena dampaknya bisa luar biasa mengerikan bagi yang terinfeksi dan keluarga di sekitarnya.
Virus Rabies Menyerang Otak dan Saraf
Rabies disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus. Begitu virus ini masuk ke tubuh, biasanya melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dia akan bergerak menuju otak dan sistem saraf pusat. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tergantung lokasi gigitan dan seberapa dekat dengan otak. Misalnya, gigitan di wajah atau leher bisa membuat virus lebih cepat mencapai otak ketimbang gigitan di kaki.
Begitu virus mencapai otak, ia akan mulai merusak sel-sel saraf dan menyebabkan peradangan yang parah. Inilah yang memicu munculnya gejala-gejala mengerikan. Sayangnya, begitu gejala klinis rabies muncul, tidak ada pengobatan yang efektif. Ini yang membuat rabies jadi penyakit yang sangat menakutkan dan fatal. Tingkat kematiannya hampir 100 persen.
Gejala yang Menakutkan dan Progresif
Gejala rabies pada manusia itu bervariasi dan bisa sangat menipu di awal. Pada tahap awal, mungkin cuma mirip flu biasa: demam, sakit kepala, kelelahan, dan rasa tidak nyaman di sekitar area gigitan. Tapi, dalam beberapa hari, gejala akan berubah drastis dan mengerikan.