Presiden Prabowo melihat program ini sebagai bentuk perjuangan baru bangsa Indonesia di usia kemerdekaan ke-80 tahun. Baginya, pendidikan bukan sekadar urusan akademik, melainkan perjuangan untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga miskin agar memiliki masa depan yang layak dan lebih bermartabat. Oleh sebab itu, ia mendorong percepatan pelaksanaan program, sambil tetap memantau perkembangan dan efektivitas di lapangan.
Sampai saat ini, lokasi kunjungan Presiden masih dalam tahap penentuan. Namun semangat yang diusung sudah jelas Presiden ingin melihat langsung hasil kerja keras berbagai pihak yang terlibat dan menyerap aspirasi dari siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Pemerintah juga terus mengevaluasi program ini secara menyeluruh agar cakupannya dapat diperluas, menjangkau lebih banyak anak-anak Indonesia yang selama ini luput dari akses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat tak hanya fokus pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Lebih dari itu, program ini juga terintegrasi dengan pemberdayaan ekonomi keluarga, perlindungan sosial, serta jaminan kesehatan untuk siswa dan keluarganya. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu menciptakan transformasi sosial yang berkelanjutan di komunitas tempat mereka tinggal.
