Dalam menciptakan alur yang menarik, penulis harus mampu membangun ketegangan dan membuat pembaca atau penonton penasaran dengan kelanjutan cerita. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan teknik cliffhanger di akhir bab atau adegan, sehingga orang-orang akan terus ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Di dalam alur, terdapat berbagai jenis konflik yang bisa muncul, seperti konflik internal tokoh utama, konflik antara tokoh utama dan tokoh antagonis, atau konflik dengan lingkungan sekitar. Setiap konflik tersebut akan mempengaruhi arah dan perkembangan alur cerita secara keseluruhan.
Penggunaan alur yang baik juga memerlukan adanya perubahan dan perkembangan karakter. Tokoh utama atau karakter-karakter lain dalam cerita harus mengalami perubahan seiring dengan berjalannya alur cerita. Hal ini dapat memperkuat konflik dan meningkatkan ketegangan dalam cerita.
Selain itu, alur juga dapat dikaitkan dengan tema cerita, di mana peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alur menggambarkan konsep atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan demikian, alur juga menjadi sarana untuk menyampaikan makna yang lebih dalam dalam sebuah cerita.