Ciri-ciri Pendekatan Otoriter
Pendekatan otoriter dapat dikenali melalui beberapa ciri-ciri yang khas. Pertama, adanya konsentrasi kekuasaan yang tinggi dalam pemerintahan, seringkali tidak diimbangi dengan mekanisme check and balance yang kuat. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Kedua, kurangnya kebebasan sipil dan politik bagi warga negara, seperti keterbatasan kebebasan berekspresi, keterbatasan kebebasan pers, serta pembatasan terhadap hak-hak demokratis lainnya. Ketiga, adanya kontrol terhadap media dan informasi, yang memungkinkan pemerintah untuk mengontrol narasi publik dan membatasi akses informasi yang dapat diakses oleh masyarakat.
Contoh Penerapan Pendekatan Otoriter
Contoh penerapan pendekatan otoriter dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Misalnya, rezim otoriter di Korea Utara yang dikenal dengan pengendalian ketat terhadap warga negaranya, pembatasan akses informasi, serta penindasan terhadap oposisi politik. Selain itu, pemerintahan otoriter juga ditemukan di berbagai negara di Timur Tengah, di mana kekuasaan terpusat pada penguasa monarki atau rezim otoriter yang tidak memberikan ruang bagi partisipasi politik yang pluralistik.