Pertama, PPKn mengajarkan kita tentang jati diri sebagai bangsa Indonesia. Di era globalisasi, kita harus punya pijakan yang kuat tentang siapa kita, apa nilai-nilai yang kita anut, dan bagaimana cara kita berinteraksi dengan dunia luar tanpa kehilangan identitas. Ini bukan cuma soal hafal Pancasila, tapi memahami maknanya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita bisa menghargai perbedaan, menjaga persatuan, dan punya toleransi tinggi? Semua itu ada di nilai-nilai luhur bangsa kita.
Kedua, PPKn membentuk kita menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Di zaman globalisasi, informasi yang datang itu banyak banget, kadang benar, kadang hoaks, kadang provokasi. Kalau kita nggak punya dasar pemikiran yang kuat tentang hak dan kewajiban, tentang etika berbangsa dan bernegara, kita bisa gampang terombang-ambing atau bahkan jadi korban. PPKn mengajarkan kita bagaimana menjadi warga negara yang kritis, yang bisa memilah informasi, dan yang berani menyuarakan kebenaran demi kepentingan bersama. Ini penting banget untuk menjaga demokrasi dan stabilitas negara.
Ketiga, pendidikan PPKn juga relevan untuk membangun nasionalisme yang kontekstual. Nasionalisme di era ini bukan lagi soal bersikap anti asing, tapi bagaimana kita bisa bangga dengan identitas bangsa, menghargai keberagaman di dalam negeri, dan berkontribusi positif di kancah global. Misalnya, bangga menggunakan produk lokal, mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri, atau berprestasi di tingkat internasional sebagai representasi bangsa. Ini adalah nasionalisme yang adaptif dan relevan dengan zaman.