Tampang

PAUD: Fondasi Pembangunan SDM Indonesia

1 Jun 2025 09:48 wib. 33
0 0
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggaungkan gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dengan melarang untuk menjadikan tes baca, tulis, dan hitung
Sumber foto: Google

Hal ini terefleksi dari Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD usia 3–6 tahun yang baru mencapai 49,53 persen, dan lebih rendah lagi untuk usia 0–3 tahun, hanya 13,56 persen. Padahal UU Sisdiknas telah mengamanatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mulai dari 0 hingga 6 tahun.

Waktunya Bertindak Kita tidak bisa berharap karakter generasi mendatang akan berubah secara ajaib. Jika kita ingin mencegah lahirnya manusia-manusia yang membenarkan segala cara, yang minim empati dan integritas, maka satu-satunya jalan adalah memperbaiki hulunya: usia dini. Kita perlu keberanian politik untuk:

  • Mengakui dan memperkuat profesi pendidik PAUD secara formal.

  • Meningkatkan kapasitas orangtua melalui program pengasuhan yang sistematis.

  • Mengembangkan kebijakan pendidikan yang berbasis pada ilmu perkembangan anak, bukan sekadar teknokrasi.

  • Menghadirkan layanan PAUD yang holistik, berkualitas, dan mudah diakses, bahkan sejak usia 0 bulan.

Bagi kita yang hari ini berada di posisi pengambil keputusan, baik di pemerintahan, dunia usaha, lembaga pendidikan, maupun masyarakat sipil, sudah saatnya menyadari bahwa pembangunan manusia tidak bisa ditunda hingga anak duduk di bangku universitas. Ia dimulai dari buaian, dari sentuhan pertama, dari respons orang dewasa terhadap tangisan bayi, dari interaksi guru PAUD di kelas yang sederhana. Berbagai kegagalan yang tampak hari ini, dari dunia akademik hingga etika profesi, menunjukkan betapa rapuhnya fondasi karakter yang kita bangun. Oleh karena itu, menjadikan pendidikan anak usia dini sebagai prioritas bukan sekadar investasi pendidikan, melainkan investasi peradaban. Kita semua, sebagai bagian dari generasi yang telah menerima estafet kepemimpinan, bertanggung jawab memastikan generasi berikutnya tidak mengulangi kegagalan kita.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?