Presiden dalam pidato kenegaraannya menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah program prioritas yang bukan hanya soal pemerataan pendidikan, tetapi juga strategi percepatan memutus rantai kemiskinan ekstrem hingga nol persen. Targetnya, setiap tahun akan hadir 100 sekolah baru agar semakin banyak anak-anak dari pelosok bisa merasakan kesempatan yang sama. Di luar itu, pemerintah juga menyalurkan ratusan ribu smart TV ke sekolah reguler di daerah terpencil untuk memperluas akses pembelajaran dari guru-guru terbaik.
Kisah Fadil dan Cahaya hanyalah dua dari ratusan kisah lain anak-anak di SRMA yang tumbuh dengan semangat belajar tanpa lagi terbebani oleh keterbatasan ekonomi keluarga. Mereka kini bisa benar-benar merdeka dalam belajar, menatap masa depan dengan penuh keyakinan, serta berusaha mengubah nasib keluarga lewat pendidikan. Dalam wajah-wajah muda mereka, tersimpan harapan besar bahwa kemerdekaan bukan hanya sebatas simbol perayaan, melainkan nyata hadir lewat kesempatan sekolah gratis yang memerdekakan.