Antropologi seringkali diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti dalam arkeologi, etnografi, etnologi, dan sosiologi. Dalam arkeologi, antropologi digunakan untuk rekonstruksi sejarah manusia berdasarkan penemuan artefak dan bukti-bukti fisik lainnya. Sementara dalam etnografi, antropologi diterapkan untuk studi lapangan secara mendetail terkait dengan suatu masyarakat, sedangkan dalam etnologi, antropologi digunakan untuk membandingkan budaya-budaya dan dinamika perkembangan budaya manusia. Di sisi lain, antropologi juga membantu sosiologi untuk memahami struktur sosial dan pola-pola interaksi manusia.
Pentingnya antropologi sebagai ilmu pengetahuan sangatlah relevan dalam konteks globalisasi. Dengan meluasnya interaksi antarbudaya, antropologi memberikan kontribusi besar dalam memahami dan memperdalam toleransi serta penghargaan terhadap keberagaman budaya. Para antropolog terus berupaya untuk memperluas pengetahuan tentang berbagai budaya di dunia, serta menghargai kontribusi yang diberikan oleh budaya-budaya tersebut dalam membangun manusia dan dunia.
Secara keseluruhan, antropologi merupakan studi yang kaya akan makna dan kontribusinya sangat penting dalam memahami keragaman manusia. Antropologi tidak hanya memberikan pengertian mendalam mengenai manusia dan budayanya, tetapi juga memberikan penjelasan yang luas mengenai relasi antara manusia, budaya, dan lingkungannya. Dengan demikian, peran dan dampak antropologi sangatlah signifikan dalam membentuk perspektif manusia terhadap keberagaman budaya di dunia ini.