Temuan ini tidak hanya penting untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki implikasi besar untuk masa depan eksplorasi Mars. Dengan adanya air di bawah tanah, peluang untuk menyediakan sumber daya lokal bagi misi manusia ke Mars menjadi lebih realistis. Air dapat digunakan untuk kebutuhan minum, pertanian, hingga diubah menjadi oksigen dan bahan bakar.
Saat ini, para peneliti berharap misi-misi eksplorasi masa depan, baik yang dikirimkan oleh NASA, ESA, maupun badan antariksa negara lain, dapat memprioritaskan wilayah-wilayah yang diyakini memiliki cadangan air bawah tanah. Eksplorasi yang lebih mendalam dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai sejarah geologi Mars dan kemungkinan layaknya planet ini untuk mendukung kehidupan, baik di masa lalu maupun di masa depan.
Meski masih banyak misteri yang harus dipecahkan, satu hal kini menjadi jelas: Mars bukanlah planet mati yang sepenuhnya kering. Di balik permukaannya yang berdebu dan beku, ternyata masih tersimpan potensi luar biasa yang menunggu untuk ditemukan. Siapa tahu, jawabannya tentang apakah kita sendirian di alam semesta bisa saja dimulai dari planet tetangga yang satu ini.