Tampang

Mengapa Gunung Api Bawah Laut Lebih Berbahaya?

23 Jul 2025 08:39 wib. 24
0 0
Gunung Api
Sumber foto: Canva

Dampak paling ditakuti dari letusan gunung api bawah laut adalah tsunami. Letusan yang eksplosif bisa memicu pergeseran besar di dasar laut, entah itu akibat runtuhnya sebagian tubuh gunung api, pergerakan lempeng tektonik di sekitar lokasi letusan, atau perpindahan massa air secara tiba-tiba akibat ledakan. Pergeseran ini bisa mendorong volume air laut yang sangat besar, menciptakan gelombang raksasa yang bergerak cepat melintasi samudra.

Bahayanya, tsunami yang dipicu oleh gunung api bawah laut seringkali sulit dideteksi dengan cepat oleh sistem peringatan dini yang ada. Letusan di bawah air tidak selalu terlihat di permukaan, dan gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam tanpa disadari di tengah laut. Ketika gelombang ini mencapai pantai, ukurannya bisa membesar secara drastis, menyapu daratan dengan kekuatan penghancur yang luar biasa, tanpa memberikan banyak waktu bagi masyarakat untuk evakuasi. Contoh paling nyata di Indonesia adalah letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan Anak Krakatau pada 2018 yang menyebabkan tsunami mematikan.

Pelepasan Gas Beracun dan Perubahan Kimia Laut

Letusan gunung api bawah laut juga melepaskan sejumlah besar gas beracun ke dalam air laut, seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Konsentrasi gas-gas ini yang tinggi dapat mengubah kimia air laut di sekitarnya, menciptakan zona anoksik (rendah oksigen) yang mematikan bagi kehidupan laut. Ikan-ikan dan organisme laut lainnya bisa mati massal, mengganggu ekosistem dan rantai makanan.

Jika letusan terjadi di perairan dangkal, gas-gas ini bisa naik ke permukaan dan terlepas ke atmosfer, berpotensi membahayakan kehidupan di sekitar pesisir. Perubahan kimia air laut dalam skala besar juga bisa memiliki dampak jangka panjang pada ekosistem laut global, termasuk kesehatan terumbu karang yang sangat vital.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

gatot nurmantyo
0 Suka, 0 Komentar, 30 Sep 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?