Dampak positif dari kebijakan ini telah terasa dalam berbagai aspek. Di sisi ekonomi, petani, nelayan, dan pengrajin tenun ikat lokal mendapatkan pasar yang lebih pasti untuk hasil-produk mereka, karena kampus sebagai pembeli yang konsisten. Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam pengelolaan hasil bumi dan produksi ikan turut mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan di daerah tersebut. Di sisi sosial, adanya kebijakan ini juga mendorong terjalinnya keterkaitan yang erat antara kampus dan masyarakat, sehingga membawa dampak positif dalam hal pemberdayaan ekonomi dan pembangunan sosial di komunitas setempat.
Tidak hanya itu, kebijakan unik ini juga turut memperkuat identitas kampus sebagai lembaga pendidikan yang berpihak pada masyarakat dan berkomitmen dalam membangun daerah. Hal ini sekaligus mengangkat citra positif kampus Muhammadiyah Maumere di mata masyarakat, serta membawa dampak positif dalam mendapatkan calon mahasiswa baru yang tertarik dengan kebijakan tersebut.
Meskipun terbilang unik, kebijakan ini memberikan pelajaran penting bagi institusi pendidikan tinggi lainnya. Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membayar biaya kuliah dengan hasil bumi, ikan, dan tenun ikat, kampus tidak hanya memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif, namun juga turut berperan dalam memajukan sektor pertanian, perikanan, dan kerajinan lokal.