Adalah fakta yang terbukti bahwa perilaku di media sosial mencerminkan kepribadian pengguna tersebut. Ada perbedaan yang mendasar antara bersikap terbuka dan berbagi berlebihan di platform media sosial. Bersikap terbuka menekankan pada kehati-hatian dan kesopanan dalam berbagi isi pikiran dan kehidupan personal. Di sisi lain, oversharing di media sosial disebut ketika seseorang membagikan terlalu banyak informasi pribadi yang akhirnya dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Bagi orang-orang berkelas, hal ini menjadi pertimbangan penting dalam berinteraksi di dunia maya. Mereka memahami akan pentingnya menjaga kerahasiaan dan etika dalam berbagi informasi di media sosial. Berdasarkan geediting yang dikutip oleh JawaPos.com (grup prokalteng.co), Rabu (13/11), terdapat sembilan hal yang dipandang tidak pantas untuk dipublikasikan di media sosial oleh orang-orang berkelas.
- Orang berkelas akan berusaha menjaga privasi mereka dengan tidak mengekspos drama pribadi di media sosial. Mereka mengerti bahwa media sosial bukanlah wadah untuk mengumbar masalah pribadi. Dengan demikian, mereka akan selalu berhati-hati dan bijaksana dalam membagikan informasi pribadi yang bersifat sensitif di platform ini.
- Orang-orang berkelas cenderung tidak memamerkan kekayaan atau status keuangan mereka di media sosial. Mereka menyadari bahwa hal tersebut dapat dianggap sebagai perilaku yang kurang pantas dan merendahkan kelas.
- Menghindari menyebarkan pendapat negatif tentang orang lain merupakan prinsip yang dipegang teguh oleh orang-orang yang benar-benar berkelas di media sosial. Mereka sadar bahwa menahan diri dari ikut-ikutan dalam pertikaian negatif di dunia maya adalah langkah bijak yang dapat meningkatkan citra dan kredibilitas personal.
- Orang-orang berkelas membatasi diri dalam membagikan pencapaian mereka. Mereka memahami bahwa terdapat tipisnya batas antara berbagi dan menyombongkan diri. Bahkan saat merayakan pencapaian besar, mereka cenderung menghindari unggahan yang terlalu sering atau terlalu berlebihan untuk menjaga tampilan yang sederhana dan elegan
- Detil intim tentang kehidupan cinta, masalah kesehatan, atau masalah keluarga adalah hal yang dihindari oleh orang-orang berkelas untuk dibagikan di media sosial. Mereka menghormati batasan antara kehidupan pribadi dan publik, sehingga mereka akan berhati-hati dalam memilih konten yang hendak mereka unggah.
- Orang-orang berkelas juga memahami bahwa kesedihan dan kehilangan adalah hal yang sangat pribadi. Oleh karena itu, mereka cenderung untuk menahan diri dalam berbagi kesedihan pribadi secara terbuka di media sosial. Mereka mencermati bahwa moment berduka adalah perjalanan yang sangat pribadi, yang mungkin tidak perlu atau cocok jika dipublikasikan secara terbuka di platform media sosial.
- Orang-orang berkelas juga memiliki kesabaran dalam menahan diri dari menghakimi orang lain, terutama di forum publik di media sosial. Mereka sadar bahwa setiap orang memiliki masalah dan keputusan hidup masing-masing, sehingga menghormati privasi orang lain adalah sikap yang diperlihatkan oleh orang-orang berkelas.
- Orang berkelas juga cenderung menghindari posting konten yang kontroversial atau menghasut yang dapat memicu pertengkaran di media sosial. Mereka menyadari bahwa forum media sosial bukanlah tempat yang ideal untuk berdiskusi mengenai topik yang sensitif karena dapat mengakibatkan kesalahpahaman yang berujung pada permusuhan.
- Orang-orang berkelas juga menghindari mengunggah konten yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan citra pribadi atau profesional mereka. Hal ini mereka lakukan untuk mempertahankan tampilan yang konsisten terhadap citra yang mereka bangun di media sosial.