“Dia sekarang aktif sebagai petugas SGS dan duta kedisiplinan di sekolahnya,” ungkap Cantika dengan bangga, menyoroti keterlibatan anaknya dalam kegiatan positif.
Perubahan itu tak hanya terlihat di pagi hari, tetapi juga di malam hari. Kini, MA rutin tidur pada pukul 21.00 WIB tanpa harus diingatkan oleh ibunya. Setelah sekolah, ia pun lebih memilih aktivitas yang konstruktif dibandingkan dengan duduk berlama-lama di depan layar ponsel. “Dia sudah mulai terlepas dari HP, dan sekarang penggunaan ponselnya lebih terkontrol,” lanjut Cantika, menggambarkan bagaimana anaknya yang dulu sangat lekat dengan bermain game dan media sosial mulai mengubah kebiasaan.
Menariknya, MA juga pernah menyatakan kerinduan untuk kembali ke barak militer untuk mengikuti pelatihan lagi. Cantika menjelaskan bahwa putranya sempat membuat status di media sosial yang mengungkapkan rasa kangen untuk kembali masuk barak. “Dia sering bertanya kepada gurunya kapan bisa ke barak lagi dan ingin menginap di sana,” imbuhnya.
Cantika menjelaskan bahwa suasana pelatihan yang menyenangkan dan sikap pelatih yang bersahabat menjadi faktor utama yang membuat MA merasa tertarik untuk kembali. Sejak pulang dari barak, disiplin MA tetap dipantau oleh pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora), serta Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta. “Saat shalat, aktivitasnya difoto dan dikirim ke gurunya, lalu dilanjutkan ke Dinas Sosial dan Disdik," jelas Cantika.