Baru sekitar 1 miliar tahun setelah Big Bang, alam semesta telah terionisasi ulang, dan itulah saat cahaya mulai terlihat dengan cukup jelas. Hasil temuan ini juga berbeda dengan perkiraan sebelumnya, bahwa sumbernya berasal dari sesuatu yang kuat. Ternyata, re-ionisasi berasal dari galaksi-galaksi kerdil, seperti yang dikutip dari Science Alert, pada Jumat (15/11/2024).
Para ilmuwan menggunakan data JWST dari gugus galaksi dengan dukungan data Hubble untuk melihat spektrum dari galaksi-galaksi kecil. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap galaksi itu jauh lebih terang dari yang diperkirakan sebelumnya.
Seorang astrofisikawan dari Institut d'Astrophysique de Paris, Hakim Atek, mengatakan, "Meski ukurannya kecil, galaksi dengan bermassa rendah ini ternyata menjadi penghasil radiasi energik yang produktif, dan kelimpahannya pada periode itu begitu besar sehingga pengaruh kolektifnya bisa mengubah seluruh keadaan."