Tampang

Hindari Kalimat ‘Mental Miskin’: Cara Bijak Orang Tua dalam Mendidik Anak Menuju Kesuksesan

14 Mar 2025 21:51 wib. 29
0 0
Hindari Kalimat ‘Mental Miskin’: Cara Bijak Orang Tua dalam Mendidik Anak Menuju Kesuksesan
Sumber foto: iStock

Pembentukan karakter anak merupakan proses yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antara faktor-faktor tersebut, lingkungan sekitar, metode pengasuhan, dan cara mendidik yang diterapkan oleh orang tua memegang peranan sangat penting. Dengan demikian, orang tua seharusnya lebih sadar akan kata-kata dan tindakan yang mereka tunjukkan kepada anak-anak mereka. Dampak dari pola pikir yang negatif dapat membentuk kondisi yang kurang menguntungkan bagi masa depan anak.

Dalam bukunya yang berjudul *13 Things Mentally Strong Parents Don't Do*, pakar parenting Amy Morin mengungkapkan bahwa salah satu kebiasaan negatif yang sering tidak disadari oleh orang tua adalah pernyataan-pernyataan yang mencerminkan mentalitas miskin. Menurut Morin, pola pikir yang pesimis dari orang tua ini bisa menjadi rintangan besar bagi anak untuk mencapai kesuksesan yang mereka impikan di masa depan.

Sebagai contoh, ungkapan yang sering kita dengar “Ayah dan Bunda tidak akan pernah mampu membelinya” dapat memberikan efek jangka panjang bagi cara pandang anak. Kalimat ini bukan hanya mencerminkan keterbatasan finansial, tetapi juga menunjukkan kepada anak bahwa tidak ada harapan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Jika anak berada dalam situasi di mana mereka menginginkan sesuatu yang mahal, alih-alih menyatakan bahwa barang tersebut tidak mungkin dibeli, orang tua sebaiknya memperlihatkan kepada anak cara-cara yang lebih positif dalam mengelola keuangan.

Morin menyarankan agar orang tua lebih membuka ruang diskusi dengan anak. Sebagai contoh, alih-alih berkata “Ayah dan Bunda enggak bakal bisa beli rumah besar untuk kita,” sebaiknya ungkapkan kalimat seperti, “Ayah dan Bunda ingin membeli rumah besar untuk kita suatu hari nanti, tetapi untuk saat ini, kami belum bisa karena belum cukup menabung. Kami akan berusaha mengembangkan keterampilan di tempat kerja masing-masing agar bisa mendapatkan kenaikan gaji dan menabung lebih banyak.” Dengan demikian, anak-anak akan belajar bahwa mencapai impian memerlukan usaha dan perencanaan yang baik.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?