Karbon dioksida adalah elemen penting dalam proses fotosintesis. Ketika kadarnya menurun drastis, tumbuhan dan mikroorganisme yang memproduksi oksigen tidak dapat bertahan. Akibatnya, ketersediaan oksigen di atmosfer akan menurun secara signifikan, hingga akhirnya hilang sama sekali.
Metana Menggantikan Oksigen di Udara?
Dalam skenario yang digambarkan oleh penelitian ini, atmosfer masa depan Bumi akan didominasi oleh gas metana, bukan lagi oksigen. Gas ini dikenal sebagai salah satu penyebab efek rumah kaca, dan dalam konsentrasi tinggi, sangat beracun bagi makhluk hidup seperti manusia dan hewan.
Dengan kondisi atmosfer seperti ini, hampir semua bentuk kehidupan kompleks—termasuk manusia—akan sulit bertahan. Namun, menurut para peneliti, kehidupan mikroba mungkin masih bisa bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut. Mikroorganisme anaerobik, yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup, kemungkinan besar akan menjadi satu-satunya bentuk kehidupan yang tersisa.
Kehilangan Oksigen Akan Terjadi Sebelum Lautan Menguap
Menariknya, studi ini juga membandingkan waktu punahnya oksigen dengan skenario lain yang telah lama diprediksi, yakni hilangnya air laut akibat radiasi matahari. Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa dalam dua miliar tahun ke depan, radiasi dari Matahari akan menyebabkan lautan Bumi menguap habis.
Namun, penelitian terbaru justru mengindikasikan bahwa oksigen akan lebih dulu menghilang sekitar satu miliar tahun lebih awal dari proses penguapan air laut. Ini berarti bahwa kepunahan kehidupan kompleks akan didorong oleh krisis oksigen, bukan oleh kekeringan total.
Implikasi Besar untuk Pencarian Kehidupan di Planet Lain