Banyak orang yang bilang di Indonesia, bahwa menjadi guru itu pekerjaannya sangat banyak namun upahnya tidak sebanding. Kita seringkali mendengar kisah perjuangan seorang guru yang berada di pelosok. Betapa kuatnya mereka menyambung hidup melalui profesi guru. Bersusah payah memberikan pendidikan kepada peserta didik di pelosok yang notabene jauh dari peradaban-peradaban modern atau masih kuat akan budaya-budaya konvensional dan primitif. Bahan ajar yang terbatas, sumber pengetahuan minim, ditambah upah yang tak sebanding dengan perjuangannya menjadikan sebuah pelajaran yang besar bahwa profesi guru di Indonesia masih banyak akan masalah. Bisa kita pikir secara logika. Guru yang pekerjaannya begitu mulia, 3 bulan bekerja ada yang hanya diberi upah sebesar Rp.300.000. Berbeda dengan profesi artis, khususnya artis yang memberikan tontontan yang tidak baik kepada anak itu diberi upah bisa berpuluh-puluh juta. Logis? Tapi, di akhir saya ingin menyampaikan sebuah rahasia profesi guru.
Guru dengan segala keterbatasannya memberikan pendidikan dengan banyak sekali pengorbanan yang dikeluarkan bagi jiwa dan hartanya. Disamping seorang guru memiliki urusan pribadi, khususnya guru yang sudah berumah tangga mereka harus berpikir bagaimana agar keluarganya mampu bertahan hidup dengan upah yang diterima sebagai seorang guru. Sedangkan pekerjaannya amat berat.