Steve Jobs, pendiri Apple Inc., juga merupakan contoh nyata dari belajar dari kegagalan. Jobs dipecat dari perusahaannya sendiri pada tahun 1985, sebuah kejadian yang tampaknya merupakan kegagalan besar pada saat itu. Namun, Jobs tidak menyerah. Dia melanjutkan untuk mendirikan NeXT dan Pixar, yang keduanya akhirnya sukses besar. Kembali ke Apple pada tahun 1997, Jobs membawa visi baru dan inovasi yang mengubah perusahaan tersebut menjadi salah satu pemimpin industri teknologi dunia. Kisah Jobs menunjukkan bahwa kegagalan bisa menjadi peluang untuk meredefinisi tujuan dan mencapai pencapaian yang lebih besar.
Oprah Winfrey, salah satu tokoh media paling terkenal di dunia, juga mengalami banyak kegagalan sebelum mencapai kesuksesan besar. Winfrey menghadapi banyak kesulitan, termasuk masa kecil yang penuh tantangan dan kegagalan awal dalam karir televisinya. Namun, dia menggunakan pengalamannya sebagai batu loncatan untuk membangun karir yang sangat sukses di media. Winfrey percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan dan bahwa kemampuan untuk bangkit dari kegagalan adalah kunci untuk meraih tujuan.
Kisah Michael Jordan, salah satu pemain basket terhebat sepanjang masa, juga membuktikan bahwa kegagalan bisa menjadi motivasi. Jordan terkenal karena gagal masuk tim basket sekolah menengahnya pada tahun pertama. Namun, dia tidak membiarkan kegagalan tersebut menghalangi cita-citanya. Dia terus berlatih dan akhirnya menjadi salah satu pemain terbaik di NBA. Kisah Jordan menyoroti pentingnya ketekunan dan keyakinan pada diri sendiri, bahkan ketika menghadapi kegagalan yang tampaknya menghancurkan.