Degradasi Tanah dan Pelepasan Gas Rumah Kaca
Tumpukan kotoran ternak yang dibiarkan begitu saja juga berdampak buruk pada kesehatan tanah. Kandungan amonia yang tinggi dari kotoran bisa membuat tanah menjadi asam. Ini mengubah pH tanah, membunuh mikroorganisme penting, dan mengurangi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Penggunaan kotoran mentah sebagai pupuk tanpa melalui proses pengomposan yang benar juga bisa membawa benih gulma dan patogen ke lahan pertanian.
Lebih jauh lagi, kotoran ternak adalah salah satu sumber utama gas rumah kaca metana dan dinitrogen oksida, yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim. Metana diproduksi saat kotoran terurai secara anaerobik (tanpa oksigen), misalnya dalam tumpukan besar atau di laguna limbah. Metana memiliki potensi pemanasan global puluhan kali lipat lebih kuat daripada karbon dioksida. Pelepasan gas-gas ini dari jutaan ton kotoran ternak setiap tahunnya menjadi isu serius dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Polusi Udara dan Masalah Kesehatan Lainnya
Pengelolaan yang buruk juga bisa menyebabkan polusi udara. Bau tidak sedap dari tumpukan kotoran yang membusuk bisa mengganggu kualitas udara di sekitar peternakan. Lebih dari sekadar bau, kotoran ternak melepaskan amonia, hidrogen sulfida, dan gas volatil lainnya yang bisa menyebabkan masalah pernapasan, terutama bagi mereka yang tinggal berdekatan.