Fusi Nuklir: Kebalikannya dari fisi, fusi adalah proses di mana dua atau lebih inti atom yang ringan (seperti isotop hidrogen: deuterium dan tritium) bergabung membentuk inti yang lebih berat. Proses ini melepaskan energi yang jauh lebih besar daripada fisi. Contoh paling alami dari fusi nuklir adalah apa yang terjadi di matahari dan bintang-bintang. Di sana, inti hidrogen berfusi menjadi helium, melepaskan energi kolosal yang kita rasakan sebagai cahaya dan panas. Fusi nuklir adalah sumber energi yang sangat bersih dan berlimpah, tetapi tantangannya terletak pada cara mengendalikan reaksi fusi di Bumi, karena membutuhkan suhu dan tekanan yang sangat ekstrem.
Aplikasi Nuklir: Dari Energi hingga Medis
Penemuan dan pemahaman tentang nuklir telah membuka pintu bagi berbagai aplikasi yang mengubah peradaban manusia:
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN): Ini adalah aplikasi nuklir yang paling dikenal untuk tujuan sipil. PLTN menggunakan reaksi fisi nuklir yang terkontrol untuk memanaskan air, menghasilkan uap, yang kemudian memutar turbin untuk menghasilkan listrik. PLTN menawarkan sumber energi yang rendah karbon, stabil, dan berkapasitas besar.
Kedokteran Nuklir: Radioisotop (atom dengan inti yang tidak stabil dan memancarkan radiasi) digunakan secara luas dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Misalnya, dalam pencitraan medis (PET scan, SPECT scan) untuk mendeteksi kanker atau masalah organ, serta dalam radioterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Industri dan Pertanian: Radioisotop juga digunakan untuk sterilisasi peralatan medis, pengawetan makanan (iradiasi makanan), deteksi retakan pada material industri, hingga pelacakan pergerakan air tanah.
Penelitian Ilmiah: Akselerator partikel dan reaktor penelitian digunakan untuk memahami lebih dalam tentang struktur materi, asal usul alam semesta, dan pengembangan material baru.