Koma adalah kondisi yang seringkali disalahpahami, seringkali digambarkan dalam film sebagai tidur panjang yang bisa berakhir dengan bangun tiba-tiba. Kenyataannya, koma adalah kondisi medis yang jauh lebih kompleks dan serius. Ini bukan sekadar tidur lelap; ini adalah keadaan tidak sadar yang berkepanjangan akibat kerusakan atau disfungsi pada otak. Seseorang bisa berada dalam kondisi ini selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Untuk memahami mengapa ini terjadi, kita harus melihat lebih dalam pada fungsi otak dan apa yang bisa merusaknya.
Kerusakan pada Otak yang Mengatur Kesadaran
Penyebab utama seseorang bisa jatuh ke dalam koma dan bertahan lama adalah kerusakan parah pada bagian-bagian otak yang mengatur kesadaran. Bagian yang paling vital dalam hal ini adalah batang otak dan sistem retikuler pengaktif (reticular activating system - RAS). Batang otak adalah pusat komando yang menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Ia bertanggung jawab atas fungsi dasar kehidupan seperti bernapas, detak jantung, dan kesadaran.
Sementara itu, RAS adalah jaringan sel saraf di batang otak yang berfungsi seperti sakelar. Ia bertanggung jawab untuk membangunkan otak besar dari tidur dan menjaga kewaspadaan. Jika salah satu atau kedua bagian ini rusak parah, otak besar tidak lagi menerima sinyal untuk "bangun." Akibatnya, orang tersebut kehilangan kemampuan untuk merespons rangsangan dari luar, berpikir, atau bahkan sadar akan lingkungan sekitarnya.