Upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai organisasi itu luar biasa. Mereka mencoba menyatukan sistem yang terfragmentasi, menyusun kurikulum baru yang inklusif, dan meningkatkan kualitas guru di semua sekolah. Tujuannya adalah menciptakan sekolah setara di mana setiap anak, dari kota besar hingga pelosok pedesaan, bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Mereka juga berinvestasi dalam fasilitas, teknologi, dan sumber daya belajar agar kesenjangan yang ada bisa perlahan-lahan terkikis.
Namun, perjuangan ini jauh dari kata selesai. Warisan apartheid itu sangat dalam. Masih banyak sekolah di daerah-daerah bekas pemukiman kulit hitam yang kondisinya memprihatinkan, kekurangan guru-guru berkualitas, dan menghadapi tantangan sosial-ekonomi yang kompleks. Kemiskinan, pengangguran, dan masalah kesehatan seringkali membuat anak-anak sulit untuk fokus belajar. Kesenjangan antara sekolah-sekolah yang dulu 'privilege' dan yang 'underprivileged' masih terasa, meskipun sudah ada upaya untuk menyamakannya.