DHA dan ARA: Nutrisi Emas untuk Otak Cerdas
Ini dia dua asam lemak esensial yang sangat terkenal dalam konteks kecerdasan anak: DHA (Docosahexaenoic Acid) dan ARA (Arachidonic Acid). Keduanya adalah komponen struktural utama otak dan retina mata. Di masa 1000 hari pertama kehidupan dan hingga usia di bawah 2 tahun, perkembangan otak anak sangat pesat. DHA dan ARA mendukung pembentukan sel-sel saraf, koneksi antar saraf (sinapsis), dan transmisi sinyal di otak, yang semuanya vital untuk fungsi kognitif, daya ingat, kemampuan belajar, dan ketajaman penglihatan. Kehadiran DHA dan ARA dalam susu memastikan fondasi yang kuat untuk kecerdasan anak.
Zat Besi: Pencegah Anemia dan Peningkat Fokus
Zat besi adalah mineral penting yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, yang dampaknya bukan main-main bagi anak. Anak yang anemia cenderung lesu, mudah lelah, kurang nafsu makan, dan yang paling krusial, konsentrasi dan kemampuan belajarnya bisa terganggu karena otak tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Susu yang difortifikasi zat besi sangat penting untuk mencegah kondisi ini.
Kolin: Fondasi untuk Memori dan Komunikasi Saraf
Kolin adalah nutrisi penting yang sering terlewatkan namun berperan besar dalam perkembangan otak dan sistem saraf. Kolin adalah prekursor untuk asetilkolin, sebuah neurotransmitter yang terlibat dalam memori, mood, dan fungsi otot. Kolin mendukung perkembangan kognitif, terutama dalam kemampuan belajar dan mengingat informasi. Ini membantu membangun jalur komunikasi saraf yang efisien di otak anak.
Asam Folat (Vitamin B9): Penunjang Perkembangan Sel
Asam folat, atau Vitamin B9, sangat penting untuk pembentukan sel-sel baru dan materi genetik (DNA). Bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan cepat, asam folat mendukung proses pembelahan sel yang sehat di seluruh tubuh. Selain itu, asam folat juga krusial dalam pencegahan cacat tabung saraf pada janin sejak masa kehamilan. Namun, perannya tetap penting dalam mendukung pertumbuhan sel yang sehat pasca kelahiran.