Selain itu, bahan bakar juga mengandung senyawa-senyawa seperti olefin dan aromatik yang dapat menyebabkan pembentukan deposit atau kerak dalam mesin. Namun, produsen bahan bakar telah menambahkan aditif deterjen untuk mencegah terjadinya kerak tersebut. Deterjen dalam bahan bakar memiliki kadar optimum agar dapat bekerja secara efektif. Jika jumlah deterjen tidak sesuai, maka pembentukan kerak dalam mesin dapat semakin meningkat.
Oleh karena itu, perlu ada pemahaman yang lebih baik terkait dengan penggunaan bahan bakar. Mencampur dua jenis bahan bakar dengan oktan yang berbeda tidak hanya berisiko menimbulkan masalah pada mesin, tetapi juga dapat menyebabkan efek negatif pada performa kendaraan dan keamanan berkendara. Tri Yuswidjajanto Zaenuri menegaskan bahwa hal ini sering kali menjadi salah kaprah yang dilakukan oleh para pengguna kendaraan.
Dalam konteks ini, pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan karakteristik masing-masing jenis bahan bakar dan pemilihan bahan bakar yang tepat sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan menjadi sangat penting. Selain itu, kesadaran akan risiko dan dampak negatif dari mencampur bahan bakar juga harus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin kendaraan.
Hal ini juga menjadi penting dalam upaya untuk menjaga kinerja mesin kendaraan, mengurangi biaya perawatan yang tidak terduga, serta meminimalkan risiko kecelakaan akibat kegagalan mesin. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi terkait pemilihan bahan bakar yang tepat perlu ditingkatkan agar para pengguna kendaraan dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih bahan bakar untuk mesin kendaraan mereka.