Era 1960-an dan 1970-an melihat dominasi dari pembalap-pembalap ikonik seperti Graham Hill, yang dikenal sebagai "Mr. Monaco" karena kemenangannya yang luar biasa di sirkuit ini. Hill memenangkan Grand Prix Monaco lima kali antara tahun 1963 dan 1969. Di era ini juga, teknologi dan performa mobil semakin meningkat, membuat balapan menjadi lebih kompetitif dan menarik.
Grand Prix Monaco juga menjadi saksi dari beberapa momen bersejarah dan dramatis di Formula 1. Salah satunya adalah kemenangan pertama Ayrton Senna pada tahun 1987 dengan Lotus 99T. Senna kemudian menjadi salah satu pembalap paling sukses di Monaco, dengan enam kemenangan antara tahun 1987 dan 1993. Dominasi Senna di sirkuit ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan dan keberanian dalam menghadapi tantangan sirkuit jalanan yang menuntut.
Pada era modern, Grand Prix Monaco tetap mempertahankan daya tariknya sebagai balapan yang paling dinantikan setiap musim. Meskipun mobil-mobil Formula 1 telah mengalami perubahan signifikan dalam hal teknologi dan desain, tantangan sirkuit Monaco tetap relevan. Balapan ini seringkali menjadi penentu dalam perburuan gelar juara dunia, karena karakteristik sirkuit yang unik dan sulit diprediksi.
Keunikan Grand Prix Monaco tidak hanya terletak pada sirkuitnya, tetapi juga pada atmosfer dan gaya hidup yang mengelilinginya. Balapan ini menarik perhatian selebriti, bangsawan, dan penggemar otomotif dari seluruh dunia. Tribun-tribun penuh dengan penonton yang antusias, sementara kapal pesiar mewah berlabuh di pelabuhan, menambah kemewahan dan glamor dari acara ini.