"Saya sangat terkejut saat Anda mengatakan itu (kabar Kevin Diks tidak dibutuhkan FC Copenhagen). Itu pasti salah paham. Apa yang bisa saya katakan adalah dia tinggal menandatanganinya. Saya sangat ingin mempertahankan Kevin Diks," jelas Neestrup.
Tidak jelas siapa yang benar antara pernyataan Sune Smith-Nielsen sebagai Direktur Olahraga FC Copenhagen atau Jacob Neestrup yang merupakan pelatih dari tim berjuluk The Lions tersebut.
Satu hal yang pasti, pada musim 2024-2025 ini Kevin Diks masih menjadi andalan FC Copenhagen. Terbukti dari 16 penampilannya bersama FC Copenhagen hingga Liga Denmark 2024-2025 baru memasuki pekan ke-17.
Tampaknya, keputusan FC Copenhagen untuk tidak memperpanjang kontrak Kevin Diks mengundang beragam pendapat. Penyebab yang sebenarnya mungkin terletak di balik performa dan kinerja pemain itu sendiri, atau mungkin juga terdapat pertimbangan finansial dan perencanaan jangka panjang klub. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di dunia sepakbola, keputusan semacam ini menjadi sorotan tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pergerakan transfer pemain, tidak hanya faktor kualitas permainan yang menjadi pertimbangan. Faktor kontrak, visi klub, dan strategi jangka panjang juga turut berperan dalam pengambilan keputusan manajemen klub.
Kehadiran Kevin Diks di FC Copenhagen mencatat sejumlah prestasi gemilang. Keandalannya sebagai pemain bertahan telah membawa kontribusi yang signifikan bagi timnya. Namun, dalam dunia sepakbola, setiap keputusan tidak selalu dapat memuaskan semua pihak. Konflik dalam penilaian antara manajemen klub dan pelatih juga kerap terjadi.