Hal ini pun dibuktikan Manchester City mampu menciptakan 20 tembakan dengan 3 diantaranya shoot on target. Sedangkan Liverpool yang berada di bawah tekanan di sepanjang laga hanya mampu melepaskan 5 tembakan yang 3 diantaranya shoot on target.
Menariknya adalah sekalipun Liverpool berada dalam tekanan keagresivan permainan Manchester city, namun mereka mampu merobek gawang Manchester City sebanyak dua kali dalam laga leg kedua tersebut. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa penguasaan bola tidak menjadi jaminan memenangkan sebuah pertandingan.
Serangan demi serangan Manchester City berhasil menekan Liverpool hingga turun minum, dan tidak terjadi tambahan gol.
Liverpool berhasil membalikkan keadaan pada babak kedua dan gol untuk Liverpool berhasil dicetak oleh penyerang asal Mesir yakni Mohamed Salah pada menit ke-56. Sedangkan gol kedua berhasil dicetak oleh Roberto Firminopada menit ke-77.