Selain meningkatkan kekuatan otot, hill training juga sangat efektif dalam meningkatkan kapasitas kardiorespirasi. Proses berlari dalam kondisi menanjak memerlukan lebih banyak oksigen, sehingga jantung dan paru-paru berfungsi lebih keras. Dengan rutin melakukan hill training, tidak hanya kekuatan otot yang meningkat, tetapi daya tahan tubuh juga semakin membaik. Ini membuat pelari dapat menjalani jarak yang lebih jauh dengan lebih sedikit kelelahan.
Latihan ini juga membangun ketahanan mental. Menghadapi tantangan tanjakan sering kali menjadi momen kunci dalam setiap sesi latihan. Proses menghadapi rasa lelah dan bahkan rasa sakit dapat membangun karakter dan determinasi seorang atlet. Seseorang yang mampu menghadapi tantangan fisik ini biasanya akan lebih siap secara mental untuk menghadapi berbagai rintangan lainnya, baik dalam latihan maupun kompetisi.
Dalam melaksanakan latihan hill training, penting untuk memperhatikan teknik yang tepat. Memastikan postur tubuh yang baik, seperti menjaga tubuh tegak, menggerakkan lengan secara alami, dan tidak membungkuk saat berlari sangat penting untuk menghindari cedera. Mulailah dengan tanjakan yang tidak terlalu curam dan secara bertahap tingkatkan kemiringan serta intensitas latihan seiring waktu. Ini akan membantu tubuh beradaptasi dan mencegah kelelahan berlebih.