Tampang

Kritik Penggunaan VAR di Liga 1 2024-2025, Pelatih Persebaya Surabaya: Terlalu Lambat!

16 Agu 2024 10:23 wib. 193
0 0
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster
Sumber foto: website

Penggunaan Teknologi VAR dinilai pelatih Paul Munster dari Persebaya Surabaya masih tergolong lambat dan tidak efisien. Meskipun diakui memberikan bantuan dalam menganalisis pertandingan, keputusan pemberian VAR dinilai masih cukup lambat. Kejadian tersebut terjadi pada laga antara Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman di Liga 1 2024-2025, yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Minggu malam tanggal 11 Agustus 2024.

Pertandingan tersebut diwarnai oleh penggunaan VAR yang memerlukan waktu yang lama untuk mengambil keputusan. Bahkan, pertandingan harus dihentikan selama lebih dari 10 menit untuk menunggu hasil keputusan yang diambil melalui VAR. Kondisi ini menyebabkan Paul Munster, Pelatih Persebaya Surabaya, menjadi sangat kesal. Ia menyatakan bahwa keputusan pengambilan VAR terlalu lama, bahkan hingga memaksa pertandingan berhenti selama lebih dari 10 menit.

Menurut Munster, waktu yang lama ini juga berdampak pada kondisi fisik pemain. Selain menunggu hasil pengecekan VAR selesai, para pemain juga harus kembali ke kondisi fisik yang tinggi setelah pertandingan terhenti. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera karena pemain harus kembali ke intensitas permainan tinggi setelah harus berdiri diam dalam waktu yang lama.

Atas kondisi ini, pelatih Paul Munster berharap agar durasi pengecekan VAR dapat dibatasi maksimal 2 sampai 3 menit untuk memastikan apakah pertandingan dapat dilanjutkan atau tidak sebelum keputusan VAR diambil. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir keterlambatan pertandingan dan menjaga kondisi fisik pemain agar tetap prima.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Menelusuri Jejak Yesus di Tanah Suci
0 Suka, 0 Komentar, 19 Jul 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.