Kisah Jordy Wehrmann, pemain Madura United yang berasal dari akademi Feyenoord, telah menarik perhatian publik setelah ia menyatakan pendapatnya mengenai ketimpangan sosial di Indonesia dan Belanda. Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Wehrmann menyebut bahwa di Indonesia lebih banyak orang miskin dibandingkan di Belanda.
Pernyataan ini memicu perbincangan tentang ketimpangan ekonomi dan sumber daya yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Wehrmann juga menyoroti fakta bahwa banyak pemain sepak bola Indonesia berasal dari latar belakang ekonomi yang sulit, dimana mereka terpaksa bermain sepak bola untuk memperjuangkan kehidupan keluarga mereka. Pendapatan yang mereka dapatkan dalam waktu dua bulan di Liga 1, setara dengan pendapatan masyarakat secara umum selama setahun. Hal ini menyoroti kesenjangan yang masih ada di Indonesia, terutama dalam hal distribusi pendapatan dan kesempatan.
Selain itu, Wehrmann juga menggarisbawahi perbedaan besar antara kondisi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang berbeda di Indonesia dan Belanda. Di Belanda, anak-anak dapat bermain sepak bola secara bebas karena fasilitas dan akses yang disediakan dengan baik. Sementara di Indonesia, anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah harus memanfaatkan kesempatan seoptimal mungkin dengan keadaan yang ada. Pernyataan Wehrmann ini memberikan gambaran yang jelas mengenai ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia.