Meski menyadari bahwa ayam tiren dilarang secara medis dan agama, para atlet ini merasa tidak punya pilihan lain.
Atlet Lain Sudah Tiga Bulan Makan Ayam Tiren
Cerita serupa disampaikan oleh Ikbal Dwi Ramadan (21), atlet asal Lawang yang bertanding di kelas 60 kg. Ia bahkan telah mengkonsumsi ayam tiren selama tiga bulan karena tidak ada bantuan dana selama masa persiapan fisik.
“Kalau beli ayam segar, ya enggak cukup. Sementara program peningkatan stamina dan massa otot harus jalan,” ujar Ikbal.
Dana dari Pemerintah Kabupaten Malang baru cair pada 5 Mei 2025, dan itu pun hanya sebesar Rp 1 juta. Dalam enam bulan terakhir, total anggaran yang diterima oleh setiap atlet hanya Rp 3 juta, jumlah yang dinilai tidak cukup untuk pemenuhan gizi harian atlet binaraga.
Pemerintah Akui Lambatnya Proses Pencairan
Menanggapi viralnya kabar ini, Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdasyah, mengakui bahwa ada kendala komunikasi antara pengurus cabang olahraga dan pemerintah daerah. Ia menambahkan bahwa proses birokrasi dalam pencairan dana memang memerlukan waktu.