Keunggulan lain dari teknologi hybrid di F1 adalah kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan. Di tengah meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampak lingkungan dari aktivitas manusia, F1 berupaya untuk menjadi lebih ramah lingkungan dengan mengadopsi teknologi hybrid. Penggunaan motor listrik dan sistem pemulihan energi membantu mengurangi emisi karbon dari mobil balap, menjadikan F1 sebagai ajang yang lebih berkelanjutan. Upaya ini juga sejalan dengan tren global menuju mobilitas berkelanjutan, di mana teknologi yang dikembangkan di lintasan balap dapat diadopsi dalam mobil jalan raya untuk mengurangi dampak lingkungan.
Selain itu, teknologi hybrid di F1 juga mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di industri otomotif. Banyak teknologi yang pertama kali diuji di F1 kemudian diterapkan dalam mobil produksi massal. Misalnya, sistem pemulihan energi dan mesin hybrid yang efisien kini banyak ditemukan di mobil-mobil jalan raya. Ini menunjukkan bahwa F1 tidak hanya menjadi ajang balapan, tetapi juga laboratorium riset dan pengembangan yang berdampak pada kemajuan teknologi otomotif secara keseluruhan. Inovasi yang dihasilkan dari F1 sering kali menjadi dasar bagi perkembangan teknologi yang lebih luas, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat umum.
Selain inovasi teknis, era teknologi hybrid juga membawa perubahan dalam strategi balap dan manajemen tim. Tim F1 kini harus lebih fokus pada pengelolaan energi dan strategi penggunaan mesin hybrid. Pembalap harus memahami cara terbaik memanfaatkan torsi instan dari motor listrik dan bagaimana mengelola energi yang diperoleh dari sistem pemulihan energi. Hal ini menambah kompleksitas dan kedalaman dalam balapan, membuatnya lebih menarik untuk ditonton dan dianalisis. Keputusan strategis yang diambil oleh tim dalam mengelola energi dapat menjadi faktor penentu kemenangan atau kekalahan dalam balapan.
